11 Februari 2017
Balongan, Indramayu
Waw, sudah dua tahun lebih blog ini ditinggalkan, tapi
alhamdulillahnya masih ada (kirain bakal dihapus sama google HAHA)
Mungkin ada yang bertanya – tanya “lho kemaren – kemaren kayaknya
di jogja ?” “lho kok di indramayu ?” “ini orang apa coba ?” dan lain lain
sebagainya. Alhamdulillah ketika saya menulis pos ini, posisi saya yak benar di
balongan indramayu, sedang menjalankan salah satu syarat sebagai kelulusan
dengan gelar S.T, yaitu kerja praktek. Namun, sebenernya untuk kerja prakteknya
sendiri sudah dimulai dari tanggal 16 Januari kemarin sih, jadi yaa ini sudah mau
pulang, sudah mau selesai.
Wait, No. No. No. No, bukan itu sih sebenenrya yang mau diceritain.
2 tahun. Ya. Dua tahun merupakan waktu yang dirasa cukup
lama (dua tahun dihitung dari postingan blog terkahir). Telah banyak cerita –
cerita yang berlalu selama 2 tahun ini. Mulai dari diterimanya saya sebagai
asisten laboratorium lab, diterimanya saya sebagai tim promo kampus (silahkan
search marcomm fti uii), kuliah yang alhamdulillah masih dilancarkan (walaupun
IPK naik nya gakeliatan), masih tetap ikut kepanitiaan yang alhamdulillah
diamanahi di posisi yang “agak” tinggi, terus ada lagi KKN. Oiya KKN, kuliah
kerja nyata (ada juga yang nyebut kuliah, kerja, nikah) juga menjadi salah satu
cerita dalam dua tahun belakang. Bahkan, perpindahan – perpindahan perasaan pun
juga ikut dalam cerita dua tahun belakang. Yes, masalah itu memang masalah yang
tak kunjung selesai.
2 tahun, ya, dua tahun. Silahkan tebak oleh pembaca yang
mengenal saya, apakah saya masih seperti dulu atau tidak ? jawabannya pasti
pembaca yang mengenal saya dapat menjawab dengan mudah. Ya. Hingga saat ini
kalau mengenai hati memang belum ada yang mengisi. Dari dulu hingga saat ini.
“Lah emag ga usaha apa bagaimana lip buat ada yang ngisi dihati ?”
I’ve think, i enough to effort that. Bukannya tidak
berusaha, usaha mah terus terusan dilakukan. Yaa tapi memang mungkin hasilnya
belum maksimal. Sampai – sampai, teman – teman SMA saya yang di jogja pun ikut
membantu. Salah satunya adalah ada yang “merestui” untuk mendekati mantannya.
HAHAHA
Tapi benar, salah satu cerita dalam 2 tahun kemarin adalah
saya dekat dengan mantan pacar teman saya. Let’s say yaaa mungkin kedekatan
saya sudah hampir 1 tahun semenjak bertemu dengannya di jogja dengan temannya
juga tapi dengan status sudah sebagai mantan teman saya. Maish teringat betul
ketika saya bertemu dengannya ketika di jogja. Masih teringat juga bagaimana
kamu menghabiskan waktu bersama (tidak berdua ya, tapi sama temennya yang
dibawa juga). Hingga setelah itu masih ada chat
– chat basi yang akhirnya jadi baper (buat saya). Masih segar juga di ingatan bagaimana kami
janjian untuk main ketika saya pulang ke depok. Masih segar di ingatan juga
bagaimana saya mengantarkannya pulang ke rumahnya yang beda kota dengannya
(dengan berbagai alasan yang disampaikan). Masih segar juga di ingatan
bagaimana waktu itu kami menghabiskan waktu berbuka bersama. Masih segar juga
diingatan bagaimana waktu ini saya sudah berniat datang ke wisudanya (yang saat
itu saya posisinya sedang kkn, dan akhirnya saya mengurungkan niat).
Hingga masih segar juga diingatan bagaimana saya merasa
kalah ketika si “dengannya” tersebut telah ditemani oleh yang lain. Ya, lagi –
lagi ‘mungkin’ saya kalah cepat.
2 tahun yang lalu memang memberikan cerita yang bermacam –
macam. It’s like a roller coaster.
“life is like a roller coaster. Sometimes you’re in the low position, sometimes you’re in the high position. But you’ve must try to pass all if you want to finish the track” -alif, 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar