My Home

Minggu, 06 Juli 2014

Go one step, back two step

6 Juni 2014 jam 2:33 Dini Hari
Sebenernya ini saya nulis karena saya gabisa tidur (lebih tepatnya galau). Entahlah apa yang digalau-in biasa lah namanya anak muda. Bulan ini adalah bulan ramadhan, bulan yang pernuh berkah dari Allah SWT. Alhamdulillah sebelumnya saya mau mengucap syukur karena saya masih bisa bertemu dengan bulan ramadhan kali ini.

Baik, kita mulai curahan hati untuk kali ini. Saya juga bingung kenapa saya memilih judul postingannya adalah “go one step, back two step.


Dapat dikatakan saya sudah sekitar 2 tahunan sendiri. Dalam dua tahun ini sebenarnya banyak usaha – usaha yang saya lakukan (sepertinya). Yang pertama, jujur, saya suka dengan seseorang dari satu kelas sma ketika saya duduk di kelas 3 sma. Dia adalah seseorang yang sangat optimis, pantang menyerah, pintar, ulet, rajin, baik, bahkan saya mungkin bisa bilang dia memiliki sifat keibuan, dalam arti dia sangat “open” dengan orang, sangat mudah mengulurkan tangan untuk menolong orang sekitarnya.  Namun menurut saya, dia adalah orang yang sulit memperhatikan diri sendiri, apalagi masalah kesehatan. Seringkali (setahu saya) dia sering sakit karena terlalu banyak kegiatan yang dia ikuti, ia adalah orang yang aktif dalam beberapa forum. Dapat dikatakan bahwa yaaaaaaaa hampir 1 tahun saya mengaguminya namun tetap entah kenapa tak sedikitpun kemajuan yang ada.

Selanjutnya, ada teman kuliah saya, dia berasal dari luar pulau jawa, satu kelas juga dengan saya. Orangnya dapat dikatakan baik, enak buat diajak cerita, seseorang yang penurut dengan orangtuanya. Namun, dia juga seseorang yang moody, sedikit tertutup dan yaa masih banyak lagi mungkin yang sulit diungkapkan. I’ve done with her with a rejection. Ya, saya ditolak di hari istimewa saya. Tidak apa apa.

Selanjutnya, ini adalah teman saya juga, teman curhat saya, yang biasa mendengar keluh kesah saya mengenai dua orang yang sudah saya katakan tadi. Dia sama dengan saya, berasal dari satu sma, saya pernah sekelas juga dengan dia. Dia orangnya menurut saya adalah seseorang yang ceria, jarang bersedih.  Namun dia adalah sosok yang dapat dikatakan “lebay”, sedikit gampang ngambekan, orangnya sibukan, sedikit terjebak di ruang nostalgia. At least dapat dikatan baru – baru ini saya dekat dengan dia, namun, i’ve got wrong again, she probably has got a boyfriend, pria idaman nya (mungkin) yang sudah dia harapkan sejak lama.

Ya, mungkin dapat disimpulkan bahwa saya selalu ada di jalan yang salah, mungkin itulah mengapa saya maju selangkah dan mundur dua langkah. Mengapa mundur dua langkah ? karena saya memulainya dari awal lagi.


ketika orang lain mengusik saya, membuat saya tidak nyaman, saya hanya bisa berkata “gapapa, udah biasa kok” -fathur

Tidak ada komentar: