6 Juni 2014 jam 2:33 Dini Hari
Sebenernya ini saya nulis karena saya gabisa tidur (lebih
tepatnya galau). Entahlah apa yang digalau-in biasa lah namanya anak muda. Bulan
ini adalah bulan ramadhan, bulan yang pernuh berkah dari Allah SWT. Alhamdulillah
sebelumnya saya mau mengucap syukur karena saya masih bisa bertemu dengan bulan
ramadhan kali ini.
Baik, kita mulai curahan hati untuk kali ini. Saya juga
bingung kenapa saya memilih judul postingannya adalah “go one step, back two
step.
Dapat dikatakan saya sudah sekitar 2 tahunan sendiri. Dalam dua
tahun ini sebenarnya banyak usaha – usaha yang saya lakukan (sepertinya). Yang pertama,
jujur, saya suka dengan seseorang dari satu kelas sma ketika saya duduk di kelas
3 sma. Dia adalah seseorang yang sangat optimis, pantang menyerah, pintar,
ulet, rajin, baik, bahkan saya mungkin bisa bilang dia memiliki sifat keibuan,
dalam arti dia sangat “open” dengan orang, sangat mudah mengulurkan tangan untuk
menolong orang sekitarnya. Namun menurut
saya, dia adalah orang yang sulit memperhatikan diri sendiri, apalagi masalah
kesehatan. Seringkali (setahu saya) dia sering sakit karena terlalu banyak
kegiatan yang dia ikuti, ia adalah orang yang aktif dalam beberapa forum. Dapat
dikatakan bahwa yaaaaaaaa hampir 1 tahun saya mengaguminya namun tetap entah
kenapa tak sedikitpun kemajuan yang ada.
Selanjutnya, ada teman kuliah saya, dia berasal dari luar
pulau jawa, satu kelas juga dengan saya. Orangnya dapat dikatakan baik, enak
buat diajak cerita, seseorang yang penurut dengan orangtuanya. Namun, dia juga
seseorang yang moody, sedikit tertutup dan yaa masih banyak lagi mungkin yang
sulit diungkapkan. I’ve done with her with a rejection. Ya, saya ditolak di
hari istimewa saya. Tidak apa apa.
Selanjutnya, ini adalah teman saya juga, teman curhat saya,
yang biasa mendengar keluh kesah saya mengenai dua orang yang sudah saya
katakan tadi. Dia sama dengan saya, berasal dari satu sma, saya pernah sekelas
juga dengan dia. Dia orangnya menurut saya adalah seseorang yang ceria, jarang
bersedih. Namun dia adalah sosok yang
dapat dikatakan “lebay”, sedikit gampang ngambekan, orangnya sibukan, sedikit
terjebak di ruang nostalgia. At least dapat dikatan baru – baru ini saya dekat
dengan dia, namun, i’ve got wrong again, she probably has got a boyfriend, pria
idaman nya (mungkin) yang sudah dia harapkan sejak lama.
Ya, mungkin dapat disimpulkan bahwa saya selalu ada di jalan
yang salah, mungkin itulah mengapa saya maju selangkah dan mundur dua langkah. Mengapa
mundur dua langkah ? karena saya memulainya dari awal lagi.
ketika orang lain
mengusik saya, membuat saya tidak nyaman, saya hanya bisa berkata “gapapa, udah
biasa kok” -fathur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar